SEJARAH DESA BANDENGAN
Bandengan adalah sebuah desa yang terletak di pinggir selat jawa,
disebelah timur berbatesan dengan desa citemu, sebelah barat berbatesan
dengan desa mundu, dan disebelah selatan berbatesan dengan desa luwung.
Pada masa kesultanan cirebon telah tinggal seorang yang bernama pangeran
raja prabu atau ki gede krapyak atau ki tudu, di sebuah daerah yang
bernama krapyak, atau sekarang di sebut desa bandengan. ki gede prabu
berasal dari kesultanan cirebon, bliau menduduki krapyak bersama dengan
anaknya yang bernama Nyimas Naga Runting. Nyimas naga runting adalah
sosok wanita yang buta dan misterius, dia mempunyai kebiasaan memakan
binatang hidup-hidup. Pangeran raja prabu membangun sebuah tempat
tinggal yang sederhana di krapyak.
Dilain tempat ada seorang Duda yang bernama sultan mata ngaji, dia ingin
mempunyai istri yang mirip dengan istrinya yang dulu, kemudian ada
seorang pembantu dari sultan mata ngaji yang bernama Kilayaman, berkata
kepada sultan mata ngaji, “keinginan tuan untuk memiliki istri yang
mirip dengan istri tuan yang dulu akan tercapai”. Lalu sultanpun percaya
terhadap perkataan Kilayaman,” kira-kira dia ada di mana?”, tanya
Sultan Mata Ngaji. Di daerah krapyak tuan, jawab Kilayaman. Ahirnya
keduanya pun pergi ke krapyak. Kilayaman pada saat itu berbohong,
padahal pada kenyataanya tidak ada wanita yang mirip dengan istri dari
sultan mata ngaji tersebut.
Kilayaman telah bekerja sama dengan pangeran raja prabu, untuk mengubah
anak dari raja prabu menjadi seperti istri sultan mata ngaji. Kemudian
raja prabu dan kilayamanpun berhasil mengelabuhi sultan mata ngaji, dan
dinikahilah Nyimas Naga Runting oleh Sultan Mata Ngaji. Pada waktu itu
sultan mata ngaji tidak mengetahui keadaan sebenarnya dari Nyimas Naga
Runting, sultan mata ngaji tidak mengetahui bahwa Nyimas Naga Runting
itu Buta.
Kurang dari 40 hari, Sultan Mata ngaji memergoki istrinya dengan mulut
penuh dengan darah, setelah di selidiki ternyata istrinya itu memiliki
kebiasaan memakan binatang hidup-hidup. Ahirnya kebohongan dari
Kilayaman dan Raja Prabu pun terbongkar. Lalu Sultan mata ngaji
meninggalkan nyimas naga runting, karena tidak suka dengan kebiasaan
istrinya tersebut.
Dengan keadaan anak semata wayangnya di tinggal oleh suaminya itu, raja
prabu pun tidak terima. Raja prabupun memnuntut pertanggung jawaban dari
Kilyaman yang telah menjodohkannya. Tuntutan dari raja prabu adalah
bahwa Kilayaman harus menikahi anaknya tersebut. Kilayaman menolak
tuntutan dari raja prabu, karena dia mengetahui keadaan yang sebenarnya
dari Nyi Mas Naga Runting. Kilayaman mau menerima tuntutan dari raja
prabu, tetapi dia memberikan satu syarat kepada raja prabu, yakni
Pertempuran antara raja prabu dan kilayaman, lalu raja prabupun menerima
syarat itu. Pertempuran itu pun memporak porandakan daerah krapyak dan
sekitarnya sehingga hutan menjadi rata. Pertempuran itu pun di menangkan
dimenangkan oleh Kilayaman. Kesimpulannya desa bandengan ada karena
adanya perang yang memporak porandakan atau meratakan daerah tersebut.
Pada tahun 1911 krapyak dihuni oleh masyarakat dan sudah mempunyai
pemimpin yang di sebut Kuwu. Tidak ada seseorangpun masyarakat bandengan
yang mengetahui nama asli dari Kuwu pertama tersebut, tetapi masyarakat
bandengan menyebutnya dengan panggilan Kuwu Pengeran. Yang memberi nama
daerah tersebut Desa Bandengan adalah Kuwu pengeran, karena pada waktu
itu terdapat beberapa ternak bandeng atau Balong yang isinya ikan
Bandeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar